Tepat 24 jam pasca DEMO
Wednesday, July 15, 2009 @12:48 AM
Tepat dua puluh empat jam pasca gue DEMO ekskul Pramuka di lapangan sekolah. Cape, lelah, letih, lesu, pusing, suara abis, dan lain-lain. Seakan DEMO PRAMUKA kemarin itu bener-bener jadi ujung tombak gue. Akhir dari perjalanan pramuka gue yang terakhir. Dan tanpa bisa gue pungkiri, gue menitikkan air mata tepat satu jam setelah demo selesai.
Kemarin, tepat jam sepuluh nol-nol, gue demo pramuka. Dengan semua persiapan yang udah gue lakuin sejak H-5 dan satu bulan sebelumnya. Gak terlalu banyak latihan. Hanya mengandalkan sebuah tali semu yang ada di Pramuka. Keluarga, Kepercayaan, dan Kasih sayang. 3K. Disaat terakhir baru gue sadari itu. Kekeluargaan yang tercipta akibat berkumpul dalam satu organisasi yang sama. Menjalani suka-duka sama-sama. Dan semua yang udah gue lakuin selama ini bareng adek-adek gue. Jadi keinget sama latihan pertama bareng semuanya. Rame tapi gue sama sekali gak ngerasa nyaman. Pasca latihan, gue pasti ngerasa semuanya udah selese.
Tapi dengan formasi baru;
Andis, Wina, Andini, Nisa, Ike, Sasa, Ayu, Rahima, Eha, Desri, Windi, Tiwi, Ana.
Gue bisa ngerasain gimana senengnya punya keluarga yang bener-bener bisa bikin gue nyaman cerita dan bicara apa aja dengan mereka. Adek-adek terbaik gue, yang selalu mau dengerin kata-kata gue.
Semaphore, Tiang dan Tenda, serta Yelling dari Asoka. Itu semua adalah urutan penampilan Pramuka SMP Negeri 4 tahun ajaran 2009-2010. Dengan formasi yang udah disusun ka Garda selaku Pelatih, kita semua bisa ngelewatin dengan baik. Kepercayaan yang gue dapet dari semua adek dan partner Pramuka gue bikin gue yakin bisa ngejalanin MOS dengan baik. Kepercayaan yang selalu mereka tiupkan tiap kali bertatap muka, dan kepercayaan yang menumbuhkan motivasi tiap kali merasakan kontak batin, itu semua bukan hal mudah yang bisa gue rasain dimana aja. Senyum mereka--senyum tulus--dan cara mereka menanggapi semua ucapan gue bikin gue terharu. Baru kali ini gue berasa bener-bener hidup. Hidup dalam satu organisasi dengan jabatan yang emang gue sandang sejak dua tahun lalu. Pratama Putri.
Kasih sayang yang selalu gue tebar untuk seluruh anak pramuka ternyata berdampak luar biasa. Hal yang tidak mungkin jadi mungkin. Membuat gue gak bisa berkata apa-apa begitu ka Garda bilang "kalian udah bagus banget tadi" sesaat setelah kita semua sampe di ruang piket.
Suara gue emang abis. Tapi buat gue itu bukan masalah. Mengingat kemarin itu penampilan terakhir gue sebagai anggota Pramuka SMP 4. Gak peduli harus seabis apa suara gue tadi. Yang ada dalam pikiran gue, gue harus mengabdi SEPENUHNYA di saat terakhir itu. Gak peduli selelah dan sepusing apa gue saat itu, gue harus bisa nunjukin ke seluruh siswa-siswi SMP 4 kalo gue gak pernah main-main. Gue harus tunjukkin ke semua orang gimana senengnya jadi anggota Pramuka. Gak perlu latihan keras dan setiap hari, tapi jiwa seorang Pramuka pasti akan jadi satu kesatuan yang tak bisa dilepas sekalipun dengan FITNAH.
Thanks a lot for all.
Saat itu adalah saat-saat terbaik gue selama tiga tahun ada di sekolah. Tidak peduli betapa banyak orang yang gak mandang gue dan mengejek gue. Saat terakhir gue menjadi Pratami Putri yang bisa gue tunjukkin ke ka Garda. Dan saat-saat dimana gue cuma bisa berkata, "Makasih" dan "Maaf" setelah semua partner gue abis-abisan. Doaku hanya satu;
"Jangan biarkan kenangan ini pudar begitu saja"
Saya sayang kalian semua, SCOUTS' PASMER T.A 08-09. Bantu saya menghabiskan waktu lebih banyak dengan kalian, di tahun terakhir saya di sekolah yang sama dengan kalian. Saya tau kalian memang YANG TERBAIK yang pernah saya rasakan. Luv u all, so much.